Pages

Kompilasi, Perjalanan Kereta Api

1. Perpisahan selalu ada, diwaktu-waktu kau sudah merasa nyaman dengan kondisi dan lingkunganmu.

2. Kau berusaha mengulang kepahitan dari awal lagi dan membiarkannya begitu sampai kau mendapati lingkungan yang menenangkanmu. Selanjutnya perpisahan akan muncul  dan begitu selanjutnya. Tak ada yang benar-benar kekal.

3. Aku lupa. Sudah sangat lupa akan indahnya sarang laba-laba di sudut jendela kamar ibuku. Aku terlalu sibuk mengurusi kejayaanku hingga melupakan perihal kecil seperti itu.

4. Ada romansa pagi yang tak pernah hilang dari desa ini. Masih sama seperti dua puluh tahun lalu, kawan. Masih kau dengar suara burung yang entah apa namanya itu, bersiul siul nyaring, bisikan angin di telingamu, mencium semerbak minyak kayu putih dari tubuh anak-anak SD, dan melihat ranting yang mencuat di jendela kamarmu. Tak ada yang berubah kecuali asa dan wajahmu.

5. Kau tahu,  ada rasa sekedar ingin melihat teman- teman SMA . Melihat perkembangan mereka, perubahan sikap mereka, cara bicara mereka lebih tepatnya logat mereka, dan sekedar reuni dengan tingkah- tingkah mereka yang tak pernah pudar . Ah, aku rindu sekali ingin berjumpa dengan mereka .
6. Biarkan aku yang diam ini hadir di tengah obrolan mereka seputar masa -masa kecil itu, biarkan aku bernostalgia bersama mereka, menikmati perjalanan waktu di kepalaku, dan menuntashabiskan rasa rindu yang sudah lama bersarang.

7. Sebagian anak memilih untuk meninggalkan mimpi-mimpi hanya untuk tinggal bersama orangtuanya.

Tigasajak

"Terkadang menulis membuat semuanya membaik".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar