2. Kau
berusaha mengulang kepahitan dari awal lagi dan membiarkannya begitu sampai kau
mendapati lingkungan yang menenangkanmu. Selanjutnya perpisahan akan muncul dan begitu selanjutnya. Tak ada yang
benar-benar kekal.
3. Aku lupa.
Sudah sangat lupa akan indahnya sarang laba-laba di sudut jendela kamar ibuku.
Aku terlalu sibuk mengurusi kejayaanku hingga melupakan perihal kecil seperti
itu.
4. Ada
romansa pagi yang tak pernah hilang dari desa ini. Masih sama seperti dua puluh
tahun lalu, kawan. Masih kau dengar suara burung yang entah apa namanya itu,
bersiul siul nyaring, bisikan angin di telingamu, mencium semerbak minyak kayu
putih dari tubuh anak-anak SD, dan melihat ranting yang mencuat di jendela
kamarmu. Tak ada yang berubah kecuali asa dan wajahmu.
6. Biarkan
aku yang diam ini hadir di tengah obrolan mereka seputar masa -masa kecil itu,
biarkan aku bernostalgia bersama mereka, menikmati perjalanan waktu di
kepalaku, dan menuntashabiskan rasa rindu yang sudah lama bersarang.
7. Sebagian
anak memilih untuk meninggalkan mimpi-mimpi hanya untuk tinggal bersama
orangtuanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar